Minggu, 04 Desember 2011

STUDI KORELASI PROMOSI DENGAN VOLUME PENJUALAN SUSU BENDERA PADA PT. SUMBER SEJATI PERKASA PAREPARE


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang

       Strategi pemasaran tidak dapat lagi terisolasi dari strategi dan tujuan dari organisasi dalam informasi penekanan aspek pemasaran senantiasa menonjol karena dalam bidang apapun titik awal dari segala kegiatan akan bertumpu pada adanya permintaan dalam arti pasar.
       Agar tujuan ini dapat  tercapai ,maka diperlukan suatu rangkaian kerjasama dalam naungan perusahaan. dengan  demikian maneger  membawahi fungsi – fungsi  bagian tersebut harus dapat bertanggung jawab melanjutkan fungsinya dibawah kordinasi top manager dan hubungannya secara timbal balik antara bagian – bagian lain seperti bagian produksi, bagian pemasaran, bagian pembelanjaan, dan lain sebagainya.
       Bagaimana juga, setiap badan usaha dalam proses penyelenggaraan  kegiatan - kegiatan, pasti mempunyai sasaran untuk berkembang dan maju baik dalam lingkungan yang kondusif maupun yang sulit diprediksi. Dalam hal ini senantiasa diperlukan suatu strategi yang mampu beradaptasi terhadap dinamika pasar yang terjadi.
       Perubahan dan ketidak pastian adalah karakteristik yang mewarnai dunia usaha khususnya dimasa yang akan datang. Dampak dari perubahan lingkungan berupa perkembangan teknologi informasi  (TI) yang demikian pesatnya telah pula mengubah iklim persaingan usaha dalam Negeri maupun internasional . pengembangan usaha yang bertumpu pada pencapain laba besar menjadi lebih sulit tanpa dukungan oleh strategi yang dinamis dan berorientasi  pasar .
       Adapun alasan sehingga diperlukan strategi yang adaftif, yang mampu menghadapi lingkungan eksternal pasar suatu perusahaan , meliputi :
1.   Bisnis adalah kegiatan yang berorentasi pada pasar
2.   Pasar senantiasa akan terus berkembang  dan berubah.
3.   Persaingan yang tidak lagi didasarkan pada kualitas harga produk , tetapi faktor lain yang berhubungan dengan kepentingan pasar itu sendiri, antara lain pelayanan dan rekasionship antara produsen dan konsumen.
       Khusus pada bagian pemasaran, maka tugas yang dibebankan merupakn tugas yang paling berat karena berhasil tidaknya dalam meningkatkan  penggunaan / konsumsi  produk adalah tergantung pada kemampuannya untuk menjalankan strategi – strategi pemasaran kepada konsumen penguasaan pasar sangat tergantung pada kemampuan memanfaatkan  kesempatan – kesempatan dan strategi pemasaran, menggunakan secara tepat median informasi dalam memperkenalkan produk.
       Kebijakan tersebut dapat mempengaruhi terjalinnya calon pembeli potensial sehingga perusahaan dapat sukses dalam mengelolah usahanya. Sasaran pertumbuhan memerlukan pengorbanan dan investasi yang besar dimana dituntut pengalokasian sumber daya yang dimiliki secara tepat untuk mencapai tujuan perusahaan , yaitu memperoleh laba dan mempertahankan kontiunitas perusahaan.
       Untuk menghasilkan laba ,pendapatan usaha yang diperoleh perusahaan harus lebih besar dari biaya yang dikeluarkan , karena menurut Bambang (1991 :17) berpendapat bahwa  pendapatan adalah peningkatan jumlah aktiva / penurunan kewajiban suatu badan usaha yang timbul dari penyerahan barang dan jasa  aktiva usaha lainnya dalam satu periode,sedangkan menurut  Chariri (2001 : 253) bahwa pendapatan dianggap sebagai produk perusahaan , yang artinya sesuai dan  pantas yang dihasilkan olehh potensi yang dimiliki oleh perusahaan . pendapatan itu sendiri biasanya diperoleh perusahaan terutama dari penjualan  besar maka laba yang diperoleh akan besar pula. Laba yang besar merupakan suatu indikasi  kemajuan suatu    perusahaan.
B. Rumusan Masalah
        Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka penulis mencoba menyimpulkan rumusan masalah yang dapat mengarahkan penyelesaian penelitian ini, yaitu :
a.  Adakah peningkatan volume penjualan dengan menggunakan promosi melalui media cetak pada PT. Sumber Sejati Perkasa Kota Parepare?
b.  Adakah peningkatan volume penjualan dengan menggunakan promosi melalui media elektronik  pada PT. sumber sejati perkasa di kota parepare
c.  Adakah pengaruh melalui media cetak dan media elektronik promosi terhadap tingkat volume penjualan pada PT. Sumber  Sejati Pekasa  Kota Parepare
C. Tujuan Penelitian
       Adapun  tujuan peneliti adalah :
a.  Untuk mengetahui peningkatan volume penjualan dengan menggunakan  promosi melalui media cetak  pada PT. Sumber Sejati Perkasa Kota Parepare.
b.  Untuk mengetahui peningkatan volume penjualan dengan menggunakan promosi melalui media elektronik pada perusahaan PT. sumber sejati perkasa di kota Pare pare.
c.  Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh  promosi melalui media cetak dan media elektronik terhadap volume penjualan pada PT. Sumber Sejati Perkasa Kota Parepare.
D. Manfaat Penelitian
       Adapun yang menjadi manfaat penelitian dalam pembahasan adalah sebagai berikut :
a.  Manfaat Ilmiah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian ilmiah dibidang akuntansi, khususnya pengkajian terhadap perhitungan biaya promosi dalam kaitannya dengan peningkatan volume penjualan.
b.  Manfaat Praktis
Sebagai sumbang saran bagi perusahaan dalam upaya meningkatkan volume penjualan serta menjadi bahan untuk penelitian lanjutan yang lebih mendalam, dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya dibidang pemasaran
E. Hipotesis
       Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas maka penulis mengajukan hipotesis  dalam penelitian ini adalah :
a.    Diduga bahwa ada peningkatan volume penjualan dengan menggunakan promosi melalui media cetak yang digunakan pada PT. Sumber Sejati Perkasa Kota Parepare.
b.    Diduga bahwa ada peningkatan volume penjualan dengan menggunakan promosi melalui media elektronik  pada PT. Sumber Sejati Perkasa Kota Parepare.
c.    Diduga promosi melalui media cetak dan media elektronik bepengaruh terhadap tingkat volume penjualan pada PT. Sumber Sejati Perkasa Kota Parepare.


BAB II



TINJAUAN PUSTAKA



A.  Tinjauan Tentang  Promosi



1.    Pengertian promosi



       Kegatan promosi  merupakan salah satu variabel dalam marketing mix (bauran pemasaran ) yang sangat penting di laksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran barang dan jasa, karena dapat menciptakan komunikasi antara organisasi atau perusahaan dan konsumen.

       Menurut Rewold, dkk (2005 : 38 ) memberikan pengertian promosi sebagai arus informasi atau persesuai satu arah  yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

       Sementara Philip kotler (1997 : 141 ), promosi adalah kegiatan pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasi yang dirancang untuk menarik pelanggan pada penawaran.

       Lanjut Syafri Sofyan (1993 : 20 ), promosi adalah usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasanya kepada orang yang tepat, pada tempat dan waktu serta harga yang tepat dengan komunikasi yang tepat pula.

       Demikian kegiatan promosi sebagai sarana komunikasi antara produsen dan konsumen yang dilaksanakan untuk memperkenalkan produk, baik jenis, warna, bentuk, struktur harga maupun kualitas produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Promosi juga sebagai arus informasi untuk memberikan arah seseorang atau organisasi kepada tindakan pertukaran atau pembeli.


2.    Kegiatan promosi



       Pada umumnya ada tiga variabel utama yang sering dipergunakan dalam kegiatan promosi yakni:

a.  Periklanan



      Periklanan merupakan salah satu variabel dari bauran promosi yang digunakan oleh perusahaan untuk melancarkan komunikasi persuatif terhadap pada pembeli dan pasar sasaran dalam bentuk komunikasi non personal yang dilakukan lewat media – media bayaran .seperti media periklanan surat kabar, majalah,radio dan lain – lain. Pemilik media yang cocok bagi produknya sangat penting untuk menaikan volume penjualan.

b.  Personal selling



       Persoalan selling merupakan kegiatan promosi yang berbeda dengan periklanan karena menggunakan orang atau individu dalam pelaksanaannya persoalan selling biasanya di namakan tenaga penjualan

       Dalam operasinya, persoalan selling lebih fleksibel dibandingkan dengan alat – alat lain sebab dengan penjualan dapat secara langsung mengetahui motif dan perilaku serta reaksi konsumen sehingga mereka dapat langsung melakukan penyesuaian masukan yang penting bagi perusahaan.

c.   Promosi penjualan



       Dalam perusahaan bagi promosi penjualan dapat mengadakan kerjasama dengan badan atau kelompok lain. Promosi penjualan biasanya digunakan untuk menarik pembeli dan memberi hadia kepada kosumen seperti diskon harga. Promosi penjualan akan semangat efektif, bila dilakukan bersama dengan hal – hal uatama, secara khusus tujuan promosi tergantungdari jenis target.


3.    Tujuan promosi



              Dari hasil kegiatan promosi adapun tujuan promosi diantaranya :

a.      Modifikasi tingkah laku, orang yang melakukan komunikasi mempunyai beberapa alasan antara mencari bantuan, mencari kesenangan, memberi informasi, mengemukakan idea tau pendapat.

b.  Memberitahu kegiatan promosi itu dapat ditujukan untuk memberitahukan pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan. Promosiyang bersifat informasi umumnya lebih sesuai dilakukan pada tahap–tahap awal dalam siklus kehidupan produk.



4.    Media



       Kata media berasal dari kata medium yang secara harfiah artinya perantara atau pengantar. Banyak pakar tentang media pembelajaran yang memberikan batasan tentang pengertian media. Menurut EACT yang dikutip oleh Rohani “media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi”. Sedangkan pengertian media menurut Djamarah adalah “media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai Tujuan pembelajaran”.

       Selanjutnya ditegaskan oleh Purnamawati dan Eldarni yaitu : “media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar”

       Media Massa (Mass Media) adalah sarana komunikasi massa (channel of mass communication). Komunikasi massa sendiri artinya proses penyampaian pesan, gagasan, atau informasi kepada orang banyak (publik) secara serentak.

       Ciri-ciri (karakteristik) medi massa adalah disebarluaskan kepada khalayak luas (publisitas), pesan atau isinya bersifat umum (universalitas), tetap atau berkala (periodisitas), berkesinambungan (kontinuitas), dan berisi hal-hal baru (aktualitas).

       Jenis-jenis media massa adalah Media Massa Cetak (Printed Media), Media Massa Elektronik (Electronic Media), dan Media Online (Cybermedia). Yang termasuk media elektronik adalah radio, televisi, dan film. Sedangkan media cetak –berdasarkan formatnya— terdiri dari koran atau suratkabar, tabloid, newsletter, majalah, buletin, dan buku. Media Online adalah website internet yang berisikan informasi- aktual layaknya media massa cetak.


B. Tinjauan Tentang Volume Penjualan.



       Menurut Abas Kardaniata (1996, Hal : 151) mengatakan bahwa volume penjualan merupakan faktor yang mempengaruhi besarnya modal kerja maupun komponen – komponen modal kerja. Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa suatu perusahaan menanamkan sebagian dari dananya dalam modal kerja karena modal kerja diperlukan untuk menunjang kegiatan operasional yang bertumpuh pada penjualan.

       Volume Penjualan memiliki arti penting yaitu besarnya kegiatan–kegiatan yang dilakukan secara efektif oleh penjualan untuk mendorong agar konsumen melakukan pembelian. Dan tujuan dari Volume penjualan ini adalah untuk memperkirakan besarnya keuntungan yang diterima dengan menjual produk kepada konsumen serta biaya yang sudah dikeluarkan.



C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi  volume penjualan



       Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan antara lain :

a.    Kwallitas Barang

       Turunnya mutu barang dapat mempengaruhi volume penjualan, jika barang yang diperdagangkan mutunya menurun dapat menyebabkan pembelinya yang sudah menjadi pelanggan dapat merasakan kekecewaan sehingga mereka dapat berpaling kepada  barang lain yang mutunya lebih baik.

b.    Selera Konsumen

       Selera konsumen tidaklah teiap  dan dia dapat berubah setiap saat, bilamana selera konsumen terhadap barang-barang yang kita perjualkan berubah maka volume penjualan akan menurun.

c.    Servis Terhadap pelanggan merupakan faktor penting dalam usaha memperlancar penjualan terhadap usaha dimana tingkat persaingan semakin tajam. Dengan adanya servis yang baik terhadap para pelanggan sehingga dapat meningkatkan volume penjualan.


D. Pengertian Penjualan



             Menurut prinsip akuntansi Indonesia yang dimaksud oleh dengan penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategi yang diarahkan pada usaaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba. Penjualan merupakan sumber hidup bagi perusahaan, karena dari penjualan dapat memperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahkan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat megetahui hasil produk yang dihasilksan. Dalam kegiatan pemasarn yang sangat kompleks dan saling berkaitan yang satu dengan yang lainnya seperti promosi daan penjualan, hendaknya dikelolah dengan baik untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu laba promosi berfungsi untuk meningkatkan volume penjualan juga sebagai strategi menjangkau pembeli untuk melakukan perukaran, sedangkan penjualan adalah pemindahan barang dan jasa yang dilakukan oleh penjual. Pada umumnya perusahaan yang ingin mempercepat proses peningkatan volume penjualan akan melakukan untuk mengadakan kegiatan promosi melalui iklan, personal selling dan publisitas. Apabila volume penjualan dirasakan cukup besar sesuai dengan yang diinginkan serta cukup mantap, maka umumnya perusahaan menurunkan kegiatan promosi atau sekedar mempertahankannya, meskipun seringkalii perusahaan dalam menurunkan kehiatan promosi diikuti pula oleh penurunan penjualan hal ini disebabkan oleh, karena beberapa kemungkinan, misalnya penurunan promosi terssebut perlu ditinjau kembali peninjauan tentang keputusan promosi tersebut hen daknya dilakukan dalam skop yang luas, dengan demikian penyajian penetapan kebijakan promosi yang kurang tepat dapat dihindarkan.


E.  Pengertian Pemasaran



       Pemasaran adalah salah satu kegiatan terutama yang dilakukan oleh setiap perusahaan baik yang akan  menghasilkan produk maupun jasa. Dalam masyarakat pada umumnya, pengertian pemasaran ini mempunyai banyak defenisi, demikian  pula dengan para ahli pemasaran. Masing masing dari mereka mempunyai sudut pandang yang berbeda, namun pada dasarnya semuanya mempunyai pengertian yang hamper sama.

       Defenisi pemasaran menurut Philip Kolter ( 1999 : 5) adalah sebagai berikut :

       “Pemasaran adalah suatu proses social dengan mana individu dengan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan,dengan menciptakan dan mempertukarkan produk-produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya”.

       Lebih lanjut definisi yang di kemukakan oleh WY. Stanton   “Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistributorkan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial”.

       Dalam rangka kegiatan memperlacar arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen maka salah satu faktor penting yang harus diperhatikan adalah memilih secara tepat saluran distributor yang akan digunakan dalam rangka usaha penyaluran barang-barang dari produsen ke konsumen. Secara sederhana saluran pemasaran atau saluran distributor dapat diartikan sebagai jalur yang dapat dilalui oleh barang atau jasa dari produsen sehingga sampai kepada masyarakat pemakai atau konsumen.

       Untuk dapat menyampaikan barang-barang kepada konsumen dapat dilakukan langsung dari produsen maupun pihak-pihak pembeli barang atau jasa tersebut, dengan kata lain pihak-pihak tertentu ini fungsinya adalah memperlancar proses penyampaian barang-barang tersebut dari produsen kepada konsumen.

       Umumnya dalam setiap perusahaan, saluran atau jalur ini dapat merupakan seorang atau berupa lembaga-lembaga usaha yang merupakan bagian dari perusahaan produsen maupun badan usaha lain yang mempunyai kepentingan dengan produk yang disalurkannya. Lembaga-lembaga distributor atau lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan atau menyampaikan barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen. Distributor  atau penyalur ini bekerja secara aktif untuk mengusahakan perpindahan bukan secara fisik, tetapi dalam arti agar barang-barang tersebut dapat dibeli dleh konsumen.

       Saluran merupakan suatu struktur unit organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaan yang terdiri atas agen, deler, pedagang-pedagangbesar dan pengecer melalui mana sebuah komoditi, produk atau jasa yang dipasarkan.

       Dari batasan diatas dapat dilihat bahwa saluran distributor tidak saja terbatas pada bagian atau unit-unit yang ada dalam perusahaan, tetapi juga menggunkan badan usaha lain yang ikut serta dalam proses pemindahan barang-barang dari produsen kekonsumen.semakin banyak orang yang terlibat dalam saluran pemasaran ini semakin panjang pula jalur yang dilalui barang atau jasa sebelum sampai kepada pemakai atau konsumen.

       Pemelihara saluran distributor atau saluran pemasaran merupakan suatu masalah yang sangat penting sebab kesalahan yang dilakukan dalam pemelihara ini akan mengakibatkan kelambatan bahkan kemacetan usaha penyalur barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Demgan kata lain meskipun barang atau jasa yang kita produksikan sesui dengan keinginan konsumen tetapi ternyata saluran pemasaran yang digunakan tidak mampu, tidak mempunyai kreasi serta inisiatif yang kurang bertanggung jawab, maka usaha untuk penyaluran ini tidak akan memenuhi sasaran yang diinginkan atau gagal sama sekali. Olehnya itu dalam pemeliharaan saluran pemasaran perlu pertimbangan seksama dari pimpinan perusahaan karena hal ini pempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menunjang kelancaran arus perusahaan.

       Dalam hal ini menentukan saluran pemasaran atau saluran distributor yang digunakan oleh perusahaan Panglayki dan hazil memberikan beberapa pedoman dasar yang dirumuskan sebagai berikut :

1.    Apakah ingin mengadakan penjualan langsung dengan konsumen atau kita akan mempergunakan pedagang eceran, reseller untuk memperlancar distrubusi kita.

2.    Type reseller apa yang paling tepat : apakah broker merchant dan sebagainya dan dilapangan mana mereka berusaha.

3.    Berapa jumlah reseller yang kita butuhkan untuk mewakili kita disuatu tempat atau daerah.

4.    Jalan apa dan dengan cara bagaimana kita akan memperkembangkan hubungan kita dengan para reseller

       Selanjutnya penggunaan saluran disrtibusi harus dinilai secara tepat dan turus menerus agar terjamin tujuan dab sasaran yang telah ditetapkan semula,sekaligus memperhatikan perkembangan serta pertumbuhan barudari penyalur. Hal ini harus diperhatikan adalah hubungan baik agar terhindar kemungkinan terjadinya perselisihan. Perusahaan harus menjaga kesetiannya kepada penyalur dan perusahaan harus menjaga serta mampu menentukan lembaga saluran distributor yang cocok, baik dalam arti jenis maupun jumlah lembaga yang terlibat dalam kegiatan pemasaran.

F.  Kebijaksanaan  dan strategi saluran pemasaran distributor 


       Kebijaksanaan dan strategi saluran adalah sangat penting dalam pemelihara saluran distributor yang baik. Oleh karena itu perlu diketahui jenis saluran yang dipilih.tidak selalu terjadi bahwa saluran distributor atau saluran pemasaran yang baik bagi suatu perusahaan baik pula untuk perusahaan lain. Baik tidaknya saluran yang di gunakan perusahaan sangat dipengaruhi oleh kondisi perusahaan itu sendiri dan pasar.

       Kemudian dalam mempertahankan eksistensi perusahan perlu disusun suatu kebijaksaan dan strategi, sebab tanpa kebijaksanaan dan starategi maka perusahaan tidak mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama.oleh karena itu Philip Kotler mengemukakan betapa pentimgnya suatu strategi dalam suatu perusahaan sebagai berikut, Marketing strategy is asset of objective policies and rules that guides over time the firm’s marketing effort-its level, mix and allocation-partly and respondent to changing environment and competitive conditions.

       Dengan menelaah defenisi diatas bahwa strategi adalah merupakan pernyataan tujuan yang sifatnya jangka panjang, sedangkan kebijaksanaan adalah alat untuk mencapai tujuan tersebut atau dengan kata lain bahwa didalam strategi tujuan perusahaan ditetapkan secara garis besar, sedangkan kebijaksanaan disusun secara terperinci apa-apa yang dilakukan agar strategi dapat dilaksanakan, strategi yang disusun tidak berubah kecuali terjadi perubahan pokok dalam dunia usaha, sedangkan kebijaksanaan dapat berubah setiap saat tanpa adanya perubahan strategi. Perubahan dalam kebijaksanaan ini biasanya untuk mengimbangi beberapa perubahan yang terjadi didalam pemasaran, misalnya adanya teknologi baru, persaingan, dan sebagainya.

       Sebelum menentukan model keputusan yang harus diambil dibidang saluran distributor ini, ada beberapa faktor yang perlu diketahui :

1.    Tidak terdapat hal-hal atau masalah permanen menyangkut lembaga-lembaga yang ada dalam sistem saluran.

2.    Saluran distributor tidak selalu dikoordinir oleh perusahaan atau pabriknya. Pada suatu saat pedagang dapat mendominir saluran distributor atau masing-masing lembaga memiliki kekuatan sendiri dengan demikian sistem saluran dapat dibagi menjadi tiga :

a.  Corporate system

b.  Administration system

c.   Contractual system

3.    Perusahaan tidak selalu memasarkan produk-produknya langsung kepasar.

4.    Peranhtara dapat bertindak sebgai unit usaha yang mencari keuntungan sendiri.

5.    Penjual bebas memilih saluran distributornya.

       Strategi saluran distributor menyangkut masalah penentuan cara didalam mana pengusaha mencoba untuk menjual produknya kepasar, apakah akan menggunakan penyalur X, Y ataupun yang lain, maka perlu menggunakan beberapa metode analisa untuk menilai masing-masing alternatif strategi yang bagus. Sebagai contoh akan dikemukakan beberapa alternatif untuk memasarkan produk baru seperti :

1.    Menggunakan penyalur yang ada

2.    Menggunakan penyalur yang baru

3.    Membeli perusahaan kecil yang berfungsi sebagai penyalur

4.    Penjualan produk dalam jumlah yang lebih besar kepada perusahaan lain

5.    Pembungkusan dan penjualan produk melalui pos.

       Dari kelima alternatif diatas yang telah dikemukakan dapat dipilih strategi mana yang paling cocok untuk dipergunakan atau mana yang paling menguntungkan. Dalam menentukan pilihan tersebut dapat digunakan sebuah metode nilai faktor tertimbang, dimana metode ini memerlukan beberapa faktor yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan dengan memberikan suatu bobot sesuai dengan kepentingan faktor tersebut, kemudian memberikan tingkat masing-masing strategi. Setelah kita menghitung dan masing-masing alternatif strategi distributor, maka strategi distributor yang mempunyai nilai besar itulah yang dipilih dan kemudian diurut sesuai dengan nilai tertinggi sampai yang terkecil.

       Perlu pula diketahui bahwa dalam melakukan berbagai tantangan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar perusahaan. Dalam penetapan kebijaksanaan saluran pemasaran, maka yang sering jadi persoalan adalah hambatan yang datangnya dari luar perusahaan kadang tidak mampu dikendalikan oleh perusahaan. Untuk itu perlu diperkirakan langkah-langkah yang tempuh untuk memperkuat posisi perusahaan dengan menyusun suatu strategi dalam menghadapi masalah tersebut.


G. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan saluran pemasaran 


       Penetapan saluran distributor sangat ditentukan oleh pola pembelian konsumen, maka sifat dari pasar merupakan faktor penentu yang mempengaruhi dalam pemilihan saluran distributor tersebut. Untuk itu produsen harus memperhatikan beberapa  macam faktor yang sangat berpengaruh dalam pemilihan saluran pemasaran. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain:

1.    Pertimbangan pasar

Karena saluran pemasaran sangat dipengaruhi oleh pembelian konsumen, maka keadaan pasar ini merupakan faktor penentu dalam pemilihan saluran, dalam pertimbangan pasar ini, maka faktor-faktor yang harus dipertimbangkan antara lain :

1.  Konsumen atau pasar industry

a.    Jumlah pembeli yang potensial

b.    Konsentrasi pasar secara geografis

c.    Jumlah pesanan

d.    Kebijaksanaan dalam pembelian

       Apabila pasarnya merupakan pasar industry, maka pengecer jarang atau tidak bahkan tidak pernah digunakan dalam saluran ini. Jika pasarnya berupa konsumen dan industry, perusahaan akan menggunakan lebih kecil dalam pasarnya maka perusahaan dapat mengdakan penjualan secara langsung kepada pemakai.

       Volume penjualan dari sebuah perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap saluran yang dipakainya. Jika volume yang dibeli oleh pemakai industry tidak begitu besar atau relative kecil, maka perusahaan  dapat menggunakan distributor industry, dan akhirnya kita harus memperhitungkan kebiasaan pembeli dari para konsumen, apakah pembeli lebih senang dengan kredit atau kontan dan tertariklah pembeli terhadap layanan penjual yang sangat mempengaruhi politik atau penyaluran

2.    Pertimbangan perusahaan

       Beberapa faktor yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut :

a.  Sumber pembelanjaan (keuangan)

b.  Pengalaman dan kemampuan management

c.   Pengawasan saluran pemasaran

d.  Pelayanan yang diberikan  oleh penjualan

       Penggunaan saluran pemasaran yang pendek biasanya memerlukan dana yang lebih besar, oleh sebab itu saluran pemasaran yang pendek kebanyakan dilakukan oleh perusahaan kuat dibidang keuangan perusahaan yang kurang kuat kondisi keuangannya cenderung menggunakan saluran pemasaran yang panjang. Oleh sebab itu biasanya perusahaan yang besar mempunyai kemampuan lebih besar dibidang keuangan, manajemen dan pengawasan saluran pemasaran. Disamping itu perusahaan besar juga bebas menggunakan \ menentukan saluran pemasaran yang digunakan dibanding dengan perusahaan kecil.

       Bagi perusahaan yang ingin menjual produk baru atau ingin memasuki daerah baru, lebih suka menggunakan perantara hal ini disebabkan karena umumnya perantara sudah mempunyai pengalaman, sehingga manajemen dapat mengambil pelajaran dari mereka. Begitu pula dengan masalah pengawasan saluran pemasaran kadang-kadang menjadi pusat produsen dalam kebijaksanaan saluran pemasaran.

       Pengawasan akan lebih mudah bila mana saluran pemasarannya pendek. Jadi perusahaan yang ingin mengawasi penyaluran barangnya cenderung memilih salurana pemasaran yang pendek, biayanya lebih tinngi, jika produsen mau memberi pelayanan yang lebih baik seperti mencarikan pembeli untuk perantara, maka akan banyak perantara yang tersedia menjadi penyalurnya.

1.  Pertimbangan perantara

Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut :

a.  Pelayanan diberikan oleh perantara.

b.  Kegunaan perantara.

c.   Sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen.

d.  Volume penjualan.

e.  Biaya – biaya.

       Jika perantara memberikan servis yang lebih baik seperti mentediakan fasilitas penyimpanan, maka produsen bersedia menggunakannya sebagai penyalur perantara akan digunakan apabila ia dapat membawa barang produsen dalam persaingan, dan selalu mempunyai inisiatif untuk memberikan usul tentang barang baru.

       Selanjutnya bila perantara bersedia menerima resiko yang dibebankan oleh produsen, misalnya resiko turunnya atau resiko lainnya, serta perantara maupun serta menawarkan produk produsen dalam volume yang besar untuk jangka waktu yang panjang maka produsen bersedia menggunakannya sebagai penyalur. Dan akhirnya apabila dengan menggunakan perantara dapat meringankan beban atau biaya penyalur, maka hal ini dapat dilaksanakan secara terus menerus.

2.  Pertimbangan Barang

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dari segi barang antara lain:

a.  Nilai unitnya.

b.  Besar dan beratnya barang.

c.   Sifat tekhnisnya.

d.  Barang standar dan barang pesanan.

e.  Luasnya produk.

       Apabila nilai unit dan produk rendah, maka saluran pemasarannya panjang, sedangkan apabila nilai unitnya tinggi maka saluran pemasarannya pendek. Kemudian apabila nilai prodok secara total dibandingkan dengan biaya angkutannya memberatkan produsen maka produsen dapat menunjuk perantara untuk meringankan bebannya. Tetapi apabila produk mudah rusak maka produsen tidak perlu menggunakan perantara kecuali perantara tersebut mempunyai fasilitas yang baik.

        Penjualan menurut prinsip akuntansi Indonesia yang dimaksud dengan pendapatan ( penjualan ) adalah peningkatan jumlah aktifa atau penurunan kewajiban suatu badan usaha yang timbul dari penyerahan barang dagangan \ jasa atau aktifitas usaha lainnya didalam suatu periode. Tidak termasuk dalam pengertian pendapatan adalah peningkatan aktifa perusahaan yang timbul dari pembelian harta, infestasi oleh pemilik, pinjaman atau koreksirugi laba periode lalu. Penjualan ( pendapatan ) dan laba tidak boleh diantisipasikan atau secara material dinyatakan terlampau besar atau terlampau kecil. Mengingat adanya perbedaan antara saat dilakukannya persetujuan untuk menjual dengan saat penyerahan barang maka perlu diadakan pisah batas secara layak dan konsisten pada awal dan akhir periode, agar perhitungan rugi laba menggambarkan hasil usaha yang sewajarnya untuk periode tersebut.



BAB III

METODE PENELITIAN

A.  Waktu Dan Tempat Penelitian

       Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah distribusi susu sumber sejsti perkasa Parepare yang terletak di Kota Parepare dan waktu penelitian yang di gunakan oleh penulis adalah selama tiga bulan lamanya.

B. Desain Penelitian

     Adapun desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada penelitian pustaka dan penelitian lapangan, yang didasarkan untuk memperoleh data, baik itu data kuantitatif  maupun data kualitatif yang bersumber Pada distribusi Susu Sumber Sejati Perkasa di Kota Parepare” melalui obsevasi wawancara dan dokumentasi. Data-data yang diperoleh selanjutnya di analisis untuk memecahakn permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan serta membuktikan hipotesis yang diajukan dalam pembahasan.

C. Variabel Penelitian Dan Desain Operasional

1.    Variabel penelitian

       Dalam penelitian ini ada dua variabel yang menjadi objek penelitian yaitu:

a.  Variabel biaya promosi sebagai variabel yang berpengaruh dengan notasi x (variabel independent).

b.  Variabel tingkat volume penjualan sebagai variabel  terikat yang dipengaruhi dengan notaris y (variabel dependen).

2.    Definisi  Operasional

       Adapun defenisi operasional yang memuat batasan variabel yang diteliti adalah sebagai berikut :

a.  Biaya merupakan pengeluaran atau pengorbanan untuk mendapatkan barang dan jasa dengan tujuan memperoleh jasa.

b.  Promosi adalah kegiatan memperkenalkan produk, menyakinkan dan mengingatkan kembali akan manfaat produk pada pembeli sasaran dan harapan mereka agar tergerak hatinya secara sukarela membeli produk.

c.   Volume penjualan adalah merupakan faktor yang mempengaruhi besarnya modal kerja maupun kompone-komponen modal kerja.

D. Teknik Pengumpulan Data

       Untuk memperoleh data serta informasi yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data antara lain :

1.  Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung pada perusahaan. Dari pengamatan dilakukan pencatatan sesuai dengan data yang diperoleh.

2. Interview, yaitu  mengadakan serangkaian Tanya jawab dengan pimpinaan perusahaan dan karyawan yang ada relevansinya dengan objek penelitian.

3. Dokumentasi, yaitu pengambilan data yang relevan   sehubungan dengan penyiapan data yang diperlukan, berupa laporan tahuanan terakhir.

E. Jenis Dan Sumber Data

1. Jenis Data

       Adapun jenis data yang dipergunakn adalah:

a.    Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka-angka data ini berasal dari dalam peusahaan baik informasi secara lisan maupun tulisan.

b.    Data Kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil studi  kepustakaan dan beeberapa sumber yang berguna bagi penelitian

2. Sumber Data

       Dalam penelitian ini penulis memperoleh data dari berbagai sumber, yaitu :

a.  Person, yaitu data diperoleh dari individu yang ada dalam perusahaan, baik dari pimpinan maupun staf dari perusahaan tersebut.

b.  Paper, yaitu sumber data yang berupa dokumen-dokumen atau catatan-catatan yang dimiliki oleh perusahaan, misalnya buku laporan neraca, laporan arus kas, buku daftar utang perusahaan, dan lain sebagainya.

c.   Place, yaitu sumber data yang diperoleh dari tempat penelitian dalam hal ini SSP kota Parepare.

B. Teknik Analisis Data

       Sebagai dasar untuk menganalisis pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan pada industri sumber sejati sekaligus membuktikan hipotesis yang telah di ajukan maka digunakan metode sebagi berikut :

1.  Analisis  Deskriptif

Merupakan metode analisis dimana data yang dikumpulkan, disusun dan diinterprestasikan, serta dianalisa, sehingga memberikan keterangan yang lengkap bagi pemecahan masalah.

2.  Analisis regresi linear

Y = a + bx

Dimana : Y      = volume penjualan

  X       = periode tahunan

  a        = konstanta

        b        = koefisien regreasi

untuk menentukan besarnya nilai a dan b digunakan persamaan sebagai berikut :

b = n ( ∑xy ) – ( ∑x ) – ( ∑y )

            n ∑X²­ ( ∑X )²

a = Yxb

3. Metode Analisis Korelasi

          untuk mengetahui hubungan antara biaya promosi dan volume penjualan, maka di gunakan Analisis Koefisien Korelasi. Adapun rumus koefisien korelasi adalah

                      

dimana :

r           = korelasi

n          = periode waktu

x          = biaya promosi

y          = volume penjualan

                                 =  Sikma / jumlah

Sistematika Penulisan

       Penulisan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I               : Pendahuluan

 Menguraikan tentang latar belakang, rumusan

 maslah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

 hipotesis penelitian

Bab II              : Telaah Pustaka

                          Menguraikan tentang beberapa landasan teori yaitu

                          pengertian pemasaran, pengertian biaya, analisis

                          promosi, pengertian penjualan, faktor-faktor yang

                          mempengaruhi volume penjualan

Bab III             : Metedologi Penelitian

  Menguraikan tentang waktu dan tempat penelitian,

desain penelitian ,populasi dan sampel ( jika ada) variabel dan defenisi operasional, jenis dan sumner data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data

Bab IV            : Gambaran umum lokasi penelitian

 Menggambarkan keadaan geografi lokasi penelitian,

 bidang usaha dan struktur organisasi perusahaan

Bab V             : Hasil penelitian dan pembahasan

  Menguraikan tentang deskripsi hasil penelitian

Bab VI            : Penutup

  Menguraikan tentang kesimpulan dan saran-saran





Tidak ada komentar:

Posting Komentar