BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Akhir-akhir ini, koperasi simpan pinjam
di Indonesia berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Pada saat ini,
sudah banyak koperasi simpan pinjam di seluruh kepulauan Indoneasia. Koperasi
tersebut berusaha untuk mensejahterakan anggota dan bisa dikatakan bahwa
usahanya sudah sangat berhasil.
Salah satunya adalah Koperasi Pos Simpan
Pinjam (KOPPSP) yang didirikan untuk mengakomodir masyarakat ekonomi menengah
kebawah yang mengharapkan adanya lembaga keuangan yang memahami dan mampu
menyediakan media penempatan dana yang aman, mudah dan nyaman. Ditinjau dari
sudut pandang Koperasi Pos Simpan Pinjam, kredit mempunyai suatu kedudukan yang
strategis dimana sebagai salah satu sumber uang yang perlu dalam membiayai
kegiatan usaha. Menurut pendapat Hasibuan (2001:87), mengemukakan bahwa : “
Kredit adalah semua jenis pinjaman yang baru dibayar kembali bersama bunganya
oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati “.
Fasilitas kredit yang diberikan oleh
Koperasi Pos Simpan Pinjam merupakan asset yang terbesar dan dalam kegiatannya
memberikan fasilitas kredit, resiko kerugian sebagian besar bersumber dari kegiatan tersebut, sehingga bila
tidak dikelola dengan baik maka akan mengancam kelangsungan hidup koperasi
tersebut.
Dalam memberikan kredit, Koperasi Pos
Simpan Pinjam harus mempunyai kepercayaan terhadap calon debitur
bahwa dana yang diberikan akan digunakan sesuai dengan tujuan dan pada akhirnya
akan dikembalikan lagi kepada Koperasi Pos Simpan Pinjam sesuai dengan yang
disepakati. Semakin besar jumlah kredit yang disalurkan, maka semakin besar
pula modal yang harus disediakan.
Demi kepentingan lembaga keuangan dalam
melakukan pemutaran uang dan menciptakan pertumbuhan maka lembaga keuangan
perlu memastikan bahwa manajemen bertindak yang baik untuk kepentingan lembaga
tersebut. Kepastian seperti itu diberikan oleh perhitungan bunga kredit.
Sedangkan rasio
profitabilitas adalah rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba selama periode tertentu. Di rasio ini bisa dikatakan
sampai seberapa efektif seluruh manajemen dalam menghasilkan laba untuk
perusahaan. Untuk itu, maka perusahaan harus meningkatkan kemampuan dalam
mengelola assetnya untuk meningkatkan laba secara proporsional.
Kegagalan mempertahankan asset lembaga dapat mengancam setiap lembaga keuangan,
terutama diakibatkan oleh manajemen yang buruk, kecurangan ekonomis dan
perubahan kondisi putaran uang seperti menurunnya tingkat kreditur dalam suatu
periode.
Kemampuan profitabilitas dapat dijadikan
alat ukur profesionalisme suatu lembaga yang diyakini dapat mengetahui suatu
perbandingan data keuangan pada pos laporan keuangan. Hal ini menggambarkan
suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang
lain untuk mencari laba sebuah lembaga keuangan yang berasal dari sumber dana
yang dimilikinya. Selama ini, profitabilitas merupakan daya tarik beberapa
pihak tertentu seperti pemegang saham, kreditur, investor, pemerintah, dan
pihak lainnya. Sementara itu, sebagian pihak ingin mengetahui kemampuan lembaga
dalam menghasilkan kas. Informasi profitabilitas dapat mengindikasikan
kemampuan lembaga dalam menghasilkan kas di masa yang akan datang. Informasi
arus kas diperoleh dari laporan arus kas. Dalam hal ini, penulis meneliti
seberapa besar kekuatan hubungan antara profitabilitas dengan perhitungan bunga
kredit.
Berdasarkan uraian diatas, penulis
tertarik untuk melakukan penelitian mengenai perhitungan bunga kredit dan
profitabilitas dan dituangkan dalam skripsi dengan judul : “Analisis Perhitungan Bunga Kredit
dan Tingkat Profitabilitas Pada
Koperasi Pos
Simpan Pinjam Cabang Parepare”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian
yang telah dikemukakan diatas, maka penulis mencoba menyimpulkan rumusan
masalah yang dapat mengarahkan penyelesaian penelitian ini, yaitu :
1. Apakah perhitungan penetapan bunga kredit pada
Koperasi Pos Simpan Pinjam Cabang Parepare berdasarkan jangka waktu pinjaman?
2. Adakah peningkatan profitabilitas periode tahun buku 2007-2009 pada Koperasi Pos Simpan Pinjam Cabang Parepare?
3. Adakah pengaruh tingkat bunga kredit terhadap tingkat profitabilitas pada Koperasi Pos Simpan Pinjam
Cabang Parepare?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah
dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian diarahkan sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui dan menganalisis apakah
perhitungan penetapan bunga
kredit pada Koperasi Pos Simpan
Pinjam Cabang Parepare berdasarkan waktu pinjaman.
2. Untuk
mengetahui dan menganalisis peningkatan
profitabilitas
periode tahun buku 2007-2009 padaKoperasi Pos Simpan Pinjam Cabang Parepare.
3. Untuk
mengetahui dan menganalisis adakah
pengaruh bunga kredit
terhadap tingkat profitabilitas pada Pos Simpan Pinjam Cabang Parepare.
D. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Manfaat
Ilmiah
Hasil penelitian ini diharapkan
menjadi bahan kajian dibidang Ilmu Akuntansi, khususnya pada bidang pengkajian
tentang perhitungan bunga kredit dalam kaitannya dengan tingkat profitabilitas pada Pos Simpan Pinjam
Cabang Parepare.
b. Manfaat
Praktis
Sebagai masukan bagi Pos Simpan
Pinjam cabang parepare dalam upaya peningkatan operasional Koperasi kearah yang
lebih baik dimasa yang akan datang serta dapat digunakan sebagai pedoman dalam
menentukan bunga kredit terhadap tingkat profitabilitas. Dalam hal ini Pos
Simpan Pinjam Cabang Parepare.
E. Hipotesis
Dari uraian dan penjelasan seperti yang
telah dikemukakan dimuka, maka hipotesis yang dapat diajukan sebagai jawaban
sementara terhadap masalah pokok yang telah diteliti adalah :
1. Diduga bahwa Koperasi Pos Simpan Pinjam
Cabang Parepare memiliki perhitungan penetapan bunga kredit berdasarkan jangka
waktu pinjaman.
2. Diduga
bahwa Koperasi Pos Simpan Pinjam Cabang Parepare mengalami peningkatan
profitabilitas selama periode tahun buku 2007-2009.
3. Diduga bahwa bunga kredit dapat berpengaruh terhadap tingkat
profitabilitas pada
Koperasi Pos Simpan Pinjam
Cabang Parepare.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Kredit
1. Pengertian Kredit
Istilah kredit berasal dari suatu kata dalam bahasa latin yang berbunyi
credere yang berarti “Kepercayaan” atau Credo yang artinya saya percaya. Jadi
dapat diartikan bahwa suatu pemberian kredit didalamnya terkadang ada
kepercayaan orang atau badan usaha yang diberikan kepada orang lain atau badan
usaha yang diberinya, dengan ikatan perjanjian harus memenuhi segala kewajiban
yang dijanjikan untuk dapat dipenuhi pada waktunya. Bila transaksi kredit
terjadi, maka akan dapat kita lihat adanya pemindahan materi dari yang
memberikan kredit kepada yang akan memberikan kedit.
Dalam beberapa literature pun, kita
dapat memperoleh beberapa pengertian tentang kredit, seperti yang dikemukakan
rolling G. Thomas yang dikutip oleh (Hadiwijaya, 1990: 6) bahwa kemampuan si
peminjam untuk membayar sejumlah uang pada masa yang akan datang.
Menurut Kasmir (2000 : 72), bunga kredit
adalah “harga yang harus dibayar oleh debitur kepada bank”. Selanjutnya
sinungan (1993 : 27) menyatakan bahwa bunga kredit adalah “ suatu jumlah ganti
rugi atas penggunaan dana oleh nasabah”. Dari kedua pengertian diatas, dapat
diketahui bahwa bunga kredit merupakan
bunga yang diberikan kepada para
peminjam atau harga yang harus dibayar kepada pihak koperasi.
2. Analisis Pemberian Kredit
Karena kredit sangat dibutuhkan
masayarakat, maka berarti kredit mempunyai suatu nilai. Untuk menetukan nilai
kredit, diketahui beberapa formulasi yang sudah lazim digunakan adalah sebagai
berikut:
a. Personality,
koperasi mencari data tentang kepribadian si peminjam seperti riwayat hidupnya
(pengalaman kerja/usaha, pendidikan), kesukaannya, keadaan keluarganya,
pergaulan dalam masyarakat, serta hal-hal lain yang erat hubungannya dengan
kepribadian si peminjam.
b. Purpose,
mencari data tentang tujuan atau keperluan untuk mengambil kredit. Apakah akan
digunakan untuk berdagang, berproduksi, atau mengambil rumah.
c. Prospek,
yang dimaksud dengan prospek adalah harapan masa depan dari bidang usaha atau
kegiatan usaha peminjam. Hal ini dapat diketahui dari perkembangan sektor
ekonomi si peminjam, kekuatan keuangan perusahaan, dilihat dari segi
kemampuannya mendapatkan profit di masa lalu dan peramalannya di masa yang akan
datang.
d. Payment,
untuk mengetahui bagaimana pembayaran kembali pinjaman yang akan diberikan
dengan melalui perhitungan tentang prospek, kelancaran penjualan, dan
pendapatan sehingga dapat diperkirakan kemampuan pengembalian ditinjau dari
waktu serta jumlah pengembaliannya.
Sedangkan formula lain yang dikenal
adalah teori penerimaan calon debitur berdasarkan prinsip 5 C’s. Pada
sasarannya konsep 5 C’s ini akan dapat memberikan informasi mengenai itikad
baik pembayar dan kemampuan nasabah untuk melunasi kembali pinjaman beserta
bunganya (Dahlan Siamat 1995: 99), adapun 5 C’s adalah sebagai berikut :
a. C 1
= Character (watak/kepribadian)
Character ini hamper sama dengan
personality. Dengan demikian yang diperhatikan dan yang diteliti tentang
kebiasan-kebiasaan, sifat-sifat peribadi, keadaan keluarga, dan sebagainya.
b. C 2
= Capacity (Kemampuan)
Calon debitur dalam menjalankan usahanya
harus diketahui oleh calon kreditur. Kemampuan calon kreditur akan memberikan
penjelsannya kepada calon debitur, sampai sebatas mana jumlah besar atau
kecilnya pendapatan dan diharapkan pula kelak ia akan mampu melakukan
pembayaran kembali atas kreditnya.
c. C 3
= Capital (Modal)
Penyelidikan terhadap capital atau
permodalan si peminta kredit tidak hanya dilihat dari besar kecilnya modal
tersebut, tetapi bagaimana distribusi modal ditempatkan.
d. C 4
= Collateral (jaminan/agunan)
Dalam mencari data untuk meyakinkan
nilai kredit, collateral merupakan hal yang paling akhir, artinya bila ada
kesangsian, dalam pertimbangan-pertimbangan yang lain maka si peminta kredit
masih diberi kesempatan bila dapat memberi jaminan. Secara umum jaminan kredit
dapat dibagi dua yaitu fisik dan non fisik, jaminan fisik berarti jaminan yang
berbentuk barang sedangkan jaminan non fisik adalah jaminan keyakinan tentang
prospek dan kekuatan keuangan perusahaan serta karakter yang dapat
dipertanggung jawabkan.
e. C 5
= Condition of Economic (kondisi perekonomian)
Maksudnya agar pihak kreditur dapat
memperkecil resiko yang mungkin timbul oleh kondisi ekonomi. Keadaan
perdagangan serta persaingan dilingkuangan sektor usaha si peminta kredit perlu
diketahui, sehingga bantuan yang akan diberikan benar-benar akan bermanfaat
bagi perkembangan usahanya.
3. Sistem Perhitungan dan Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Penentuan Tingkat Suku Bunga Kredit.
Bunga kredit dapat diartikan sebagai
balas jasa yang diberikan oleh koperasi berdasarkan prinsip konvensional kepada
nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai
harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang mamiliki simpanan) dengan yang
harus dibayar oleh nasabah kepada koperasi (nasabah yang memperoleh pinjaman).
Bunga merupakan biaya modal. Besar
kecilnya jumlah bunga yang merupakan beban terhadap peminjam (debitur) sangat
tergantung pada waktu, jumlah pinjaman, dan tingkat bunga yang berlaku.
Dalam perhitungan Mathematics of finance
dikenal 3 (tiga) system perhitungan bunga, yaitu :
1. Simple
Interest (bunga biasa)
Besar kecilnya jumlah bunga yang
diterima tergantung besar kecilnya principal (modal), interest rate (tingkat
bunga), jangka waktu. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :
B = f (P . i . n)
Dimana : B =
Bunga
P = Principal
i = Interest Rate
n =
Jangka Waktu
2. Bunga
Majemuk (Compound Interest)
Bunga Majemuk biasanya dilakukan dalam
waktu yang relatif panjang dalam
perhitungan bunga biasanya dilakukan lebih dari satu periode. Dengan demikian,
bunga majemuk adalah bunga yang terus menjadi modal apabila tidak diambil dalam
waktunya. Perhitungan bunga majemuk dilakukan secara reguler dengan interval tertentu, setiap bulan,
setiap kuartal, setiap enam bulan atau setiap tahun. Tingkat bunga setiap
interval adalah tingkat bunga setahun dibagi dengan interval yang digunakan.
Apabila tingkat bunga setahun sebesar 18% dan interval bunga majemuk selama 1
tahun, maka tingkat bunga setiap interval adalah sebesar 18%/1 = 18% dan bila
interval bunga setiap bulan maka besarnya bunga interval 18%/12 = 1,5 %.
3. Annuity
(anuitas)
Anuitas adalah suatu rangkaian
pembayaran dengan jumlah yang sama besar pada interval pembayaran. Besar
kecilnya jumlah pembayaran pada setiap interval pembayaran tergantung pada
jumlah pinjaman, jangka waktu, dan tingkat bunga. Tingkat bunga pada setiap
interval tergantung pada interval bunga majemuk yang dilakukan, bisa terjadi
pada setiap bulan, setiap kuartal, setiap 6 bulan, maupun setiap tahun. Dilihat
dari bentuknya, anuitas terdiri atas 2 (Dua) atas bagian, yaitu :
a. Anuitas
Biasa (Simple Annuity)
Anuitas Biasa adalah sebuah Anuitas yang
mempunyai interval yang sama antara waktu pembayaran dengan waktu
dibungamajemukkan.
b. Anuitas
kompleks (complex Annuity)
Anuitas kompleks adalah sebuah rentetan
pembayaran dari sebuah pinjaman dengan jumlah yang sama pada setiap interval.
Perbedaan antara anuitas biasa dengan
anuitas kompleks, terletak pada system perhitungan bunga majemuk pada setiap
interval pembayaran. Di dalam anuitas biasa, perhitungan bunga majemuk dengan pembayaran
mempunyai interval yang sama, sedangkan dalam anuitas kompleks antara interval
pembayaran dengan interval bunga majemuk mempunyai interval yang berbeda.
Apabila interval pembayaran dilakukan
setiap bulan, mungkin dibungamajemukkan pada setiap kuartal atau sebaliknya
apabila interval dilakukan setiap kuartal, perhitungan bunga majemuk dilakukan
pada setiap bulan.
Dalam bagian berikut ini akan dibahas
tentang masing-masing konsep perhitungan bunga sebagai berikut :
1. Sliding
Rate / Effective Rates
Perhitungan bunga dengan menggunakan
formula Sliding Rate dapat dipersamakan seperti menggunakan formula suku bunga
efektif (Effective Rates). Di dalam sistem Sliding Rate atau perhitungan bunga
efektif, konsep utama yang mendasari adalah pembebanan bunga terhadap nilai
pokok pinjaman semakin menurun dari bulan ke bulan sesuai pembayaran angsuran
pokok dan bunganya pada bulan sebelumnya.
Perbedaan perhitungan antara Sliding
Rate dan Effective Rates hanya terletak pada prinsip perhitungan angsuran pokok
dibagi prorate sesuai dengan jangka waktu pinjaman. Pada Effective Rates
angsuran pokok dibayar bersamaan dengan pembayaran bunga hutangnya.
2. Flat
Rate
System perhitungan Flat Rate didasarkan
atas perhitungan bunga secara prorate sesuai jangka waktu kredit dan nominal
pokok pinjamannya. Dengan demikian apabila diketahui tingkat suku bunga kredit
flatnya maka perhitungan jumlah angsuran perbulannya dapat dihitung sesuai
jangka waktu kreditnya.
3. Floating
Rate
Floating Rate diberikan kepada debitur
yang mempunyai pinjaman di bank dengan jangka waktu 5 (Lima) tahun keatas.
Besarnya Floating Rate ditentukan dari suku bunga pasar uang (Money Market)
dalam negri maupun suku bunga pasar uang internasional. Besarnya Floating Rate adalah fluktuatif dan berkisar antara 1-2%
diatas suku bunga pasar uang tersebut. Floating Rate terkadang juga diberikan
(finance) yang memperoleh fasilitas Money Market Lina untuk pengendalian
likuiditas dan cashflownya. Besarnya Floating Rate berubah dari waktu ke waktu
sesuai situasi pasar uang. Yang dapat longgar maupun ketat diakhir bulan.
Tingkat bunga kredit yang dikenakan
kepada nasabah berbeda antara jenis satu dengan kredit yang lain. Perbedaan
tersebut disebabkan oleh beberapa pertimbangan anatara lain misalnya faktor
jangka waktu kredit, kecukupan dan
kualitas agunan, kepekaan perusahaan (segmen usaha) terhadap persaingan,
reputasi perusahaan (nasabah). Jaminan pihak ketiga, hubunan bank dengan nasabah
dan tentunya pertimbangan sumber dana untuk membiayai proyek tersebut.
Faktor-Faktor yang menjadi pertimbangan
dalam penentuan tingkat bunga kredit tersebut diatas dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Jangka
Waktu
Jangka Waktu jatuh tempo kredit yang
lebih tinggi pula yaitu ketidakpastian terhadap pelunasan kredit yang terdiri
dari pembayaran bunga dan pokok pinjaman. Umumnya semakin panjang waktu kredit
akan semakin tinggi pula tingkat bunga yang dibebankan.
2. Jaminan
Kredit
Jaminan merupakan alat pengaman terhadap
kemungkinan tidak mempunyai debitur melunasi kredit yang diterimanya sesuai
dengan perjanjian, dengan demikian fungsi jaminan disini adalah memberikan hak
kekuasaan koperasi untuk mendapatkan pelunasan pembayaran dengan barang jaminan
tersebut. Penentuan tingkat bunga kredit sangat dipengaruhi oleh jaminan yang
diserahkan nasabah.
3. Reputasi
Perusahaan
Penentuan tingkat bunga dipengaruhi pula
kondisi perusahaan (nasabah). Reputasi perusahaan biasanya dilihat dari
peringkatnya (Kredit Rating). Semakin tinggi ratingnya semakin rendah tingkat
bunga yang dikenakan oleh bank, demikian pula sebaliknya bagi perusahaan dengan
reputasi kredit yang rendah akan lebih tinggi tingkat bunga kredit yang
dibebankan bank karena dianggap memiliki resiko yang tinggi.
4. Hubungan
Baik
Bank yang telah lama memiliki hubungan
baik dengan nasbah, di mana selama hubungan tersebut historical records nasabah
yang bersangkutan cukup baik dan memberikan keuntungan bagi bank, umumnya bank
akan dikenakan tingkat bunga kredit relatif lebih rendah dibandingkan dengan
nasabah biasa.
5. Jaminan
Pihak Kredit
Adanya jaminan yang diberikan oleh pihak
ketiga baik oleh bank lain atau perusahaan lain yang cukup kredibel misalnya
berupa bank garansi atau corporate guarante akan mengurangi resiko kredit.
Jaminan tersebut akan meningkatkan kepercayaan dan nasabah yang bersangkutan
yang akan mempengaruhi keputusan penentuan tingkat bunga kredit.
B. Tinjauan tentang Profitabilitas
1. Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas merupakan hal yang
penting disamping masalah laba, karena laba yang besar saja belumlah merupakan
suatu ukuran bahwa suatu perusahaan telah bekerja secara efisien. Efisiensi
baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan modal atau
kekayaan yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut, atau dengan kata lain
ialah menghitung profitabilitas.
Menurut Agus Sartono (2001:122) dalam
bukunya menejemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi memberikan pengertian
profitabilitas “profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba
dalam hubungannya dalam penjualan, total aktiva maupun modal sendiri”
Buchari Alma
(1998:230) mengemukakan profitabilitas adalah perbandigan antara hasil dan
modal yang mendatangkan hasil tersebut.
Profit atau laba merupakan indikasi
kesuksesan suatu badan usaha. Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan
untuk memperoleh laba. Informasi kinerja perusahaan terutama dalam hal
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba (profitabilitas) diperlukan untuk menilai
perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan dimasa yang
akan datang.
2. Rasio Profitabilitas
Rasio Profitabilitas adalah ukuran
mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan selama periode
tertentu. Dalam rangka rasio profitabilitas ini dapat dikatakan sampai sejauh
mana kefektifan dari keseluruhan manajemen dalam menciptakan keuntungan bagi
perusahaan.
Menurut Napa J. Awat (1996:225) dalam bukunya
sebagai berikut : “Rasio Profitabilitas adalah berusaha mengukur kemampuan
menghasilkan laba, baik dengan menggunakan seluruh aktiva yang ada maupun
dengan menggunakan modal sendiri”.
Lanjut Abul
Halim (2007:157) menjelaskan bahwa rasio kemampulabaan atau rasio profitabiliti
digunakan untuk mengukur sampai berapa besar efektifitas manajemen dalam
mengelola asset dan equity yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan laba.
Rasio profitabilitas merupakan hasil
dari sejumlah besar kebijakan dan keputusan manajemen dalam menggunakan
sumber-sumber dana perusahaan. Terdapat beberapa rasio profitabilitas, yaitu:
a. Gross
Profit Margin
Gross Profit margin yaitu, untuk
mengukur berapa besar laba kotor yang dihasilkan dibandingkan dengan nilai
penjualanbersih perusahaan. Semakin besar Gross Profit Margin, semakin baik
operasi perusahaan yang dilakukan dengan
rumus yang digunakan:
Penjualan Netto – HPP

Penjualan
b. Net
profit margin
Net profit margin adalah kemampuan
manajemen untuk menghasilkan laba setelah harga pokok penjualan, biaya operasi,
biaya lain-lain, pajak dan hubungannya dengan penjualan (EAT). Rumus yang
digunakan:
Laba bersih setelah pajak (EAT)

Penjualan Netto
c. Operating Income Margin
Operating Income Margin
merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua
aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam hal ini laba yang dihasilkan adalah
laba sebelum bunga dan pajak atau (EBIT), rumus yang digunakan :
Laba
sebelum bunga dari pajak (EBIT)

Total Aktiva
d. Return
on equity
Return on equity ini sering dimaksud
dengan rate return on neth worth yaitu kemampuan peruasahaan dalam menghasilkan
keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ini ada yang menyebut
sebagai rentabilitas modal sendiri. Laba yang diperhitungkan adalah laba bersih
setelah dipotong pajak atau EAT. Rumus yang digunakan adalah :
Laba bersih setelah pajak (EAT)

Jumlah Modal Sendiri
e. Rasio
Profitabilitas
Rasio Profitabilitas sering juga disebut
dengan rasio keuntungan yang merupakan hasil dari kebijakan yang diambil oleh
menejemen. Rasio keuntungan untuk mengukur sebesar besar tingkat keuntungan
yang dapat diperoleh oleh perusahaan. Semakin besar tingkat keuntungan
menunjukkan semakin baik menejemen dalam mengelola perusahaan.
SHU

Modal
Sendiri
C.
Pengertian
Koperasi
Kata koperasi, memang bukan asli dari
khasanah bahasa Indonesia. Banyak yang berpendapat bahwa ia berasal dari bahasa
Inggris: co-operation, cooperative,
atau bahasa Latin: coopere, atau dalam bahasa
Belanda: cooperatie, cooperatieve,
yang kurang lebih berarti bekerja bersama-sama, atau kerja sama, atau usaha
bersama, atau yang bersifat kerja sama.
Koperasi adalah sesuatu kumpulan
orang-orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan bersama. Berdasarakan UU
nomor 12 Tahun 1967, koperasi indoneia adalah oraganisasi ekonomi rakyat yang
berwatak sosial dan beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum koperasi yang
merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas dasar
kekeluargaan.
Landasan koperasi Indonesia yang
melandasi aktifitas koperasi di Indonesia yaitu :
1. Landasal
idiil = pancasila
2. Landasan
mental = setia kawan dan kesadaran diri sendiri.
3. Landasan
struktural dan gerak = UUD 1945 pasal 33 ayat 1
a. Fungsi
koperasi
1. sebagai
urat nadi kegiatan perekonomian Indonesia.
2. Sebagai
upaya mendemokrasikan sosial ekonomi Indonesia.
3. Untuk
meningkatkan kesejahteraan warga negara Indonesia.
4. Memperkokoh
perekonomian rakyat Indonesia dengan jalan pembinaan koperasi.
b. Peran
dan tugas koperasi
1. Meningkatkan
taraf hidup sederhana masyarakat Indonesia.
2. Mengembangkan
demokrasi ekonomi di Insonesia.
3. Mewujudkan
pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan cara menyatukan, membina, dan
mengembangkan setiap potensi yang ada.
c. Jenis-jenis Koperasi
Koperasi secara
umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, koperasi produsen dan
koperasi kredit (jasa keuangan). Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan
sektor usahanya.
1. Koperasi
simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak pada bidang simpan dan pinjam.
2. Koperasi
konsumen adalah koperasi beanggotakan para konsumen dengan menjalankan
kegiatannya, jual beli menjual barang konsumsi.
3. Koperasi
produsen adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil dengan menjalankan
kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.
4. Koperasi
pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk atau jasa
koperasinya atau anggotanya.
5. Koperasi
jasa adalah koperasi yang bergerak dibidang usaha lainnya.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi objek
penelitian adalah Koperasi Pos Simpan Pinjam Cabang Parepare yang terletak
dikota Parepare. Pemilihan didasarkan pertimbangan bahwa Koperasi Pos Simpan
Pinjam Cabang Parepare ini terus beroperasi sampai sekarang dan waktu yang
penulis gunakan untuk penelitian selama tiga bulan.
B. Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian, ada metode yang digunakan dan metode
yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu pada penelitian pustaka dan penelitian lapangan, yang didasarkan
untuk memperoleh data, baik itu data kuantitatif maupun data kualitatif yang bersumber dari Koperasi Pos Simpan
Pinjam Cabang Parepare melalui
obsevasi, wawancara, dan dokumentasi. Data-data yang diperoleh selanjutnya di
analisis untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan yang
bersangkutan serta membuktikan hipotesis yang diajukan dalam pembahasan.
C. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional
1. Variabel
penelitian
Dalam penelitian ini ada dua variabel
yang menjadi objek penelitian yaitu:
a. Variabel
bunga kredit sebagai variabel yang berpengaruh dengan notasi x (variabel
independent).
b. Variabel
tingkat profitabilitas sebagai variabel
terikat yang dipengaruhi dengan notaris y (variabel dependen).
2. Definisi Operasional
1. Bunga
kredit dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh koperasi
berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual
produknya.
2. Profitabilitas
adalah kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba pada periode tahun buku
2007-2009.
D. Teknik Pengumpulan Data
Agar data yang dikumpulkan untuk
penulisan ini relevan dengan masalah yang akan dibahas serta dapat dipercaya
kebenarannnya, maka metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah :
1. Observasi
Observasi pada umumnya
digunakan untuk mengamati keadaan objek yang akan diteliti. Dengan demikian
metode ini digunakan untuk memperoleh data awal tentang keadaan yang akan
diteliti.
2. Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk memperoleh data
atau dokumen sehubungan dengan penyiapan
data yang diperlukan, yang bersumber dari buku-buku, catatan-catatan ataupun
bahan tertulis lainnya.
3. Wawancara
Metode interview dimaksudkan
adalah serangkaian wawancara dengan pimpinan dan karayawan yang ada
relevansinya dengan objek penelitian.
E. Jenis Dan Sumber Data
1. Jenis Data
Dalam penelitian ini diperlukan data
sebgai bahan informasi untuk dijadikan alat analisis, diantaranya sebagai
berikut :
a. Data
Kuantitatif
Data yang dapat dihitung
atau dinyatakan dengan bentuk angka, baik yang berasal dari transformasi data
kuantitatif maupun sejak semula sudah bersifat kuantitatif sebagai data yang
banyak dipergunakan dalam penelitian. Data ini dapat diperoleh dari laporan
keuangan dan dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan masalah penelitian.
b. Data
Kualitatif
Data yang dinyatakan dalam
bentuk kalimat atau uraian. Data ini biasanya berisi tentang intensitas maupun
mutu mengenai keadaan suatu perusahaan serta usaha yang dijalankan dalam
memajukan perusahan.
2. Sumber Data
Adapun sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Person
Data yang diperoleh dari
individu yang ada didalam perusahaan, baik itu dari pinjaman maupun staf dari
perusahaan tersebut.
b. Paper
Sumber data yang berupa
dokumen-dokumen atau catatan-catatan yang dimilikinya oleh perusahaan, misalnya
buku laporan neraca, laporan arus kas, buku daftar hutang, dan lain sebagainya.
c. Place
Sumber data yang diperoleh
dari tempat penelitian dalam hal ini Koperasi Pos Simpan Pinjam Cabang
Parepare.
F. Metode Analisis
Sebagai
dasar untuk menganalisis pengaruh bunga kredit terhadap tingkat profitabilitas
pada Koperasi Pos Simpan Pinjam Cabang Parepare sekaligus membuktikan hipotesis
yang telah di ajukan maka digunakan metode sebagi berikut :
1.) menggunakan
metode perhitungan angsuran bulan kredit (pokok + bunga) dilakukan sebagai
berikut :

12
Catatan
:
n adalah jangka waktu kredit
Anuitas
merupakan suatu rangakain pembayaran atau penerimaan uang secara periodik dalam
jumlah tepat dalam waktu yang tepat pula :
Jumlah
pembayaran anuitas terdiri dari dua bagian :
a. Angsuran
pelunasan pinjaman.
b. Pembayaran
bunga
* angsuran = (Bunga +
Angsuran)/jangka waktu
2). Rasio Profitabilitas
a. Gross
Profit Margin
Penjualan Netto - HPP

Penjualan
b. Net
profit margin
Laba Bersih Setelah Pajak

Penjualan
c. Return
on asset
EBIT

Total aktiva
d. Return
on equity
EAT

Jumlah Modal sendiri
e. Rasio
Profitabilitas
SHU

Modal Sndiri
3). Analisis pengaruh bunga
kredit terhadap profitabilitas
a. analisis regresi sederhana
Y= a + bx
b. analisis koefisien korelasi

dimana :
r = korelasi
n = periode waktu
x = bunga kredit
y = tingkat
profitabilitas

c. Analisis
koefisien determinasi
G. Sistematika Penulisan
Penelitian ini memebahas mengenai
“sistem pemberian serta pengawasan kredit pada Pos Simpan Pinjam kota Parepare”
yang sistematika dapat diuraikan sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
Menguraikan tentang latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan hipotesis.
BAB II : Telaah pustaka
Pada bab ini menguraikan
tentang pengertian bunga kredit, tujuan dan fungsi kredit, jenis-jenis kredit,
pengertian profitabilitas, pengertian koperasi, fungsi koperasi, peran dan
tugas koperasi.
BAB III : Metodologi penelitian
Menguraikan tentang waktu
dan tempat penelitian, desain penelitian, variable penelitian, jenis dan sumber
data, teknik pengumpulan data dan metode analisis.
BAB IV : Gambaran umum lokasi penelitian
Menggambarkan keadaan
geografis lokasi penelitian, bidang usaha dan struktur organisasi perusahaan.
BAB V : Hasil penelitian dan pembahasan
Menyajikan tentang deskripsi
hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
BAB VI : Penutup
Menguraikan tentang kesimpulan dan
saran-saran.
daftar pustakanya mana
BalasHapusMbak, cowok backgroundnya itu sapose? gantenggg banget ^^
BalasHapusSalam kepada semua orang, Allah pasti akan menjawab semua pemberi pinjaman palsu ini yang mencuri uang kita dengan menyamarkan uang pinjaman kepada kita, mereka datang dengan segala bentuk ucapan manis seperti memberi pinjaman dengan tingkat bunga rendah 2%, semuanya scam kecuali Ibu yang baik. Rossa Stanley perusahannya adalah satu-satunya pemberi pinjaman sejati dan sejati yang meminjamkan dengan tingkat bunga 2%, inilah ceritaku, nama saya annisa dari bali pemilik restoran, jangan tertipu atau takut pinjaman itu tidak bisa didapat dari internet, itu mungkin dan saya adalah penerima pinjaman internet. Saya membaca beberapa komentar Anda tentang bagaimana Anda scammed, Ya mereka scammers, dan mereka juga pemberi pinjaman yang sebenarnya. Dan ibu rossa adalah salah satunya. Karena banyak kreditor scam saya awalnya skeptis, namun memutuskan untuk mencoba dan melihat kembali ibu Rossa menyetujui permintaan pinjaman saya dan saya telah mengkreditkan pinjaman saya dengan tepat Rp100.000.000,00 ke Rekening BCA saya, saya harus mengakui ketika mendapat uang, saya terkejut dan Masih kaget sampai tanggal, meski ada beberapa yang menolak karena tidak bisa memenuhi syarat pinjaman. Tapi saya dikabulkan karena keseriusan dan ketegaran saya, banyak yang akan menghubungi ibu rossa tanpa menjawab dan ketika pinjaman mereka dibatalkan, mereka akan memohon kepada ibu rossa tapi bagi saya saya serius dan memantau hal-hal dan sebelum saya mengetahuinya, saya mendapatkan pinjaman saya, dan ketika saya bertanya kepada ibu rossa bagaimana saya menunjukkan penghargaan untuk mengeluarkan saya dan keluarga saya dari kemiskinan dia meminta agar saya membagikan berita tersebut kepada semua orang di sekitar saya di Bali, dan hari ini saya memutuskan untuk menuliskannya di sini sehingga orang tidak akan jatuh pemberi pinjaman palsu yang menuntut biaya pendaftaran, tuntutan ibu hanya untuk keseriusan dan rasa hormat Anda dan pinjaman Anda akan ada di rekening bank Anda dan sekali lagi saya mengatakan bahwa ALLAH memberkati perusahaan pinjaman rossa stanley untuk hal ini baik untuk orang-orang di benua ASIA dan UNITED NATIONS (PBB) untuk mendukungnya, Anda bisa menghubungi pusat layanan pelanggan rossa stanley dengan menulis layanan pelanggan melalui surat Rossastanleyloancompany@gmail.com, jika Anda ragu dan perlu klarifikasi mengenai apapun atau isu merasa bebas untuk menulis saya annisaberkarya@gmail.com atau suami saya agungabdullahi@gmail.com Saya melakukan dengan sangat baik dalam bisnis restoran saya, dan membayar cicilan pinjaman saya pada saat jatuh tempo, ibu Rossa benar-benar Allah dikirim ke Dunia ini.
BalasHapusSaya ingin memberikan semua kemuliaan kepada Allah SWT untuk apa yang Dia gunakan untuk dilakukan Ibu Rossa dalam hidup saya, nama saya Mira Binti Muhammad dari kota bandung di indonesia, saya seorang janda dengan 2 anak, suami saya meninggal dalam kecelakaan mobil dan sejak saat itu hidup menjadi sangat kejam bagi saya dan keluarga saya dan saya telah mencoba beberapa kali untuk mendapatkan pinjaman dari bank-bank di Indonesia dan saya ditolak dan ditolak karena saya tidak memiliki agunan dan tidak dapat memperoleh pinjaman dari bank dan saya sangat sedih
BalasHapusPada hari yang penuh pengabdian ini saat saya menjelajahi internet, saya melihat kesaksian Nyonya Annisa tentang bagaimana dia mendapat pinjaman dari Ibu Rossa dan saya menghubungi dia untuk bertanya tentang perusahaan pinjaman ibu Rossa dan bagaimana benar pinjaman dari ibu Rossa dan dia memberi tahu saya itu benar dan saya menghubungi Ibu Rossa dan setelah mengajukan permohonan pinjaman saya dan pinjaman saya diproses dan disetujui dan dalam 24 jam saya mendapatkan uang pinjaman saya di rekening bank saya dan ketika saya memeriksa akun saya, uang pinjaman saya masih utuh dan saya sangat senang dan saya telah berjanji bahwa saya akan membantu untuk memberi kesaksian kepada orang lain tentang perusahaan pinjaman ibu rossa, jadi saya ingin menggunakan media ini untuk memberi saran kepada siapa saja yang membutuhkan pinjaman untuk menghubungi Ibu Rossa melalui email: rossastanleyloancompany@gmail.com dan Anda dapat juga hubungi saya melalui email saya: mirabintimuhammed@gmail.com untuk informasi dan juga teman-teman saya Annisa Barkarya melalui email: annisaberkarya@gmail.com
Bis minta data koperasi nya nggak untuk keperluan tugas kuliah?
BalasHapusAndiikaputriani77@gmail.com
Kak, boleh minta data koperasinya atau bab iv nya ngga ? Buat referensi saya. Terima kasih
BalasHapusEmail saya : baybayusukmo@gmail.com